UMB Berdiri Kokoh di Tengah Badai Keruntuhan Perguruan Tinggi Swasta


UMB Berdiri Kokoh di Tengah Badai Keruntuhan Perguruan Tinggi Swasta

Universitas Mercu Buana (UMB) tetap berdiri kokoh di antara banyaknya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terancam gulung tikar. Menurut Bapak Dr. Ir. H. Suharyadi, MS, selaku Rektor Universitas Mercu Buana yang juga merupakan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), sekitar 100 PTS berada dalam kondisi tak sehat. Hal ini disebabkan karena biaya pendidikan yang makin tak terjangkau dan penurunan kualitas pendidikan.

Penurunan kualitas banyak PTS terlihat dari penurunan hasil akreditasi program studi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Biaya pendidikan yang semakin mahal juga membuat calon mahasiswa baru enggan untuk mendaftar di PTS. Akibatnya, banyak PTS yang terancam gulung tikar karena mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru. Padahal, jumlah PTS semakin meningkat. Hal ini sangat kontradiktif dan membutuhkan bantuan pemerintah dalam mengatur kuota penerimaan mahasiswa baru, baik di PTN maupun di PTS. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian khusus.

Merosotnya kualitas PTS disebabkan karena PTS hanya dijadikan tempat mengajar (Teaching University) daripada menjadi tempat penelitian (Research University). Padahal, salah satu dari Tri Dhama Perguruan Tinggi adalah penelitian.

Di tengah isu PTS yang tidak sehat, UMB justru semakin menunjukkan eksistensinya. Pada tahun akademik 2008/2009, UMB menerima mahasiswa 2.077 mahasiswa reguler dan 1.000 mahasiswa kelas karyawan tiap semester sehingga jumlah mahasiswa aktif adalah 14.498 orang. Pada tahun akademik yang sama, UMB juga berhasil mewisuda 1.399 sarjana baru. UMB sendiri memiliki program studi yang telah terakreditasi dengan nilai B dan A.

Selain peningkatan jumlah mahasiswa baru, UMB juga telah melakukan peningkatan pembangunan gedung UMB Tower berlantai delapan. Kemajuan besar juga dicapai dari segi pengajaran yang berkualitas dengan dosen-dosen yang memadai. Menanggapi kewajiban universitas untuk melakukan penelitian, UMB juga telah melakukan banyak penelitian dari sejak awal berdirinya, seperti Analisis Pemilihan Bahan Baku Biodiesel di DKI Jakarta, Kultur Jaringan Jarak Pagar, Komodifikasi Tubuh Perempuan di Televisi, dll. Bukan hanya itu saja, UMB juga berhasil melakukan pengabdian masyarakat, seperti Pelatihan Keterampilan Empat SMA di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, Program Guru Magang dari SMA Binaan ke SMA Unggulan, Percepatan Pemberantasan Buta Aksara di Jakarta Barat dan Tangerang, dll.
Diberdayakan oleh Blogger.